Pengalaman Anggi
Kasus ini adalah pengalaman
positif. Pada saat masih duduk di bangku SD, saya mendapat nilai dan peringkat
di kelas yang cukup baik. Setiap pembagian rapor dilakukan, siang hari dirumah,
ayah akan selalu membahas nilai anak-anaknya. Ketika itu, nilai saya lebih
baik daripada nilai rapor kakak saya,
dan bisa dikatakan nilai kakak saya itu cukup buruk. Ayah saya akan selalu
membandingkan nilai anak-anaknya. Beliau akan memberikan pujian bagi anaknya
yang mendapat nilai yang baik dan sebaliknya memberikan teguran dan ejekan kecil sepanjang waktu bagi
anaknya yang mendapat nilai buruk. Intinya saya dipuji dan kakak saya
kebalikannya. Menyadari hal ini, saya selalu berusaha meningkatkan nilai rapor
karena dengan ini pujian juga akan meningkat. hal tersebut saya rasa sangat
efektif, terbukti dengan semakin membaiknya nilai saya di sekolah.
Pembahasan
Dengan Teori Skinner
Jika melihat kasus diatas, terlihat
sekali bahwa konsep penguatan dari Skinner efektif dalam memotivasi anak
belajar. Anak yang awalnya memiliki nilai yang memang cukup baik, ketika
mendapat mendapat pujian (penguatan) dari orang tuanya, berusaha meningkatkan
lagi nilainya agar semakin baik.
Selain itu, penguatan (pujian) yang
diberikan orang tua (ayahnya) setiap enam bulan sekali, yaitu setiap pembagian
rapor juga adalah konsep penguatan Skinner dilihat dari jadwal pemberian
penguatan. Pujian dalam kasus diatas masuk dalam penjadwalan penguatan interval
tetap, dimana penguatan yang diberikan untuk perilaku yang tepat pada interval
waktu yang konsisten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar