Menurut Addine (2001), di antara prinsip-prinsip paedagogis itu adalah kesatuan karakter ilmiah dan ideologis dari proses paedagogis. Karakter ilmiah dan ideologis ini menyoroti bahwa setiap proses paedagogis harus terstruktur berdasarkan temuan yang paling maju di bidang sains kontemporer dan dalam korespondensi total dengan ideologi kita. Dengan demikian, setiap konten yang pembelajar ambil disekolah harus berguna dalam kehidupan sehari-hari, kini dan kelak.
Prinsip lain yang berorientasipada proses ini adalah salah satu yang mengkombinasikan karakter kolektif dan individual pendidikan, serta penghormatan etrhadap kepribadian siswa. Ini berarti bahwa jika proses paedagogis terjadi dalam konteks sekelompok orang, yang dikumpulkan sesuai dengan kriteria yang berbeda dan mengadopsi kaakteristik tertentu, setiap anggota memiliki kekhususan unik yang membedakan dia dari yang lain, dan memiliki hak untuk dipertimbangkan dan dihormati juga.
Kedua hal diatas adalah dua dari beberapa prinsip-prinsip paedagogis. Jika kita kaitkan dua hal tersebut dengan fenomena dilapangan dunia pendidkan sekarang, yang menjadi pertanyaan adalah “ apakah dilingkungan pendidikan di Indoneisa sekarang sudah mengaplikasikan prinsip-prinsip paedagogis tersebut?“
Jawaban saya atas pertanyaan diatas adalah sebagian besar sekolah ataupun institusi pendidikan di Indonesia belum mengaplikasikan prinsip-prinsip paedagogis. Mengapa? Karena menurut saya, masih banyak sekali sekolah-sekolah didaerah tertinggal yang tidak mengetahui hal ini. Yang lebih mencengangkan, masih ada beberapa sekolah atau institusi pendidikan yang mengetahui atau memahami prinsip-prinsip ini, tetapi tidak menerapkannya dilingkungan pendidikan tersebut. Prinsip ini dianggap hanya teori belaka. Contohnya saja, masih banyak sekolah yang tertinggal informasi terbaru tentang sains, tidak mengetahui kemajuan teknologi, dan masih adanya beberapa pendidik yang tidak bisa memahami muridnya secara individual. Padahal setiap anak memiliki keunikannya masing-masing, memiliki bakat dan potensi yang berbeda-beda yang seharusnya didorong untuk terus dikembangkan agar kelak menjadi sesuatu yang membanggakan dan bermanfaat baik bagi individu itu sendiri maupun orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Danim, Sudarwan. (2010). Pedagogi, Andragogi dan Heutagogi., Bandung: Alfabeta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar