Nama :
Fauziah Nami Nasution
Nim :
101301016
Kelas :
3 MM 1 (Multimedia)
Mata
Pelajaran :
Matematika
Guru : Asril Putra
Waktu
Observasi : Rabu, 5
Desember 2012, pukul 11.55
Durasi
Observasi : 20 Menit
Jumlah
Siswa :
27 orang
Media
pembelajaran yang digunakan guru :
Buku-buku yang berhubungan dengan matematika,
alat tulis (pulpen), white board, spidol.
Media
pembelajaran yang digunakan siswa :
Buku tulis, buku cetak matematika, pulpen
Situasi
fisik kelas :
Ø Ruang
kelas kira-kira berukuran 6x5 m2
Ø Terdapat
beberapa kursi dan meja untuk siswa
Ø Sebuah
kursi dan meja yang terbuat dari gabungan besi dan kayu dibagian depan untuk
guru
Ø Sebuah
white board, penghapus, beserta spidol
Ø Didalam
kelas terdapat ac dan kipas angin dalam keadaan nyala, 4 buah lampu dibagian
atas kelas (3 nyala, 1 mati)
Ø Sebuah
LCD TV berwarna hitam diatas white board
Ø Terlihat
kain pel disudut sebelah kiri ruang kelas
Ø Didekat
kain pel terdapat sebuah laptop yang sedang di charge
Ø Dinding
bagian sudut sebelah kiri ruang kelas ditempeli sekitar 5-6 kertas
Ø Dinding
bagian kanan dan belakang ruang kelas terdapat besi-besi yang digunakan siswa
untuk menggantungkan jaket dan helm
Ø Lantai
terbuat dari keramik
Alat observasi : Pulpen, kertas, beserta kamera
(handphone)
Proses
Observasi
Berikut adalah sekilas tentang
proses berlangsungnya observasi yang saya lakukan. Pertama-tama kami memasuki
kelas, kemudian menemui guru yang sedang mengajar dan menyampaikan maksud
kedatangan kami (saya dan nadya) hari tiu disertai dengan meminta izin untuk
melakukan observasi di dalam kelas. Guru tersebut mengizinkan kami untuk
melakukan obsrvasi. Kemudian kami duduk di bangku kosong di bagian belakang
kelas.
Selanjutnya, kelas berlangsung
seperti semula. Guru memberikan penjelasan berkaitan dengan materi hari itu. Sambil
menjelaskan, guru juga menuliskan rumus, contoh soal dan cara menjawab soal
tersebut. jika ada yang kurang mengerti, guru akan mengulang penjelasannya. Setelah
penjelasan selesai dan murid-murid tidak ada lagu yang bertanya, maka gur akan
meminta mereka untuk mencatat materi yang ada di papn tulis tersebut. tersebut.Begitu
seterusnya, hingga terkadang guru meminta murid untuk maju ke depan
menyelesaikan soal-soal yang telah ia buat di papan tulis. Latihan juga
dilakukan dengan meminta murid mengerjakan soal-soal di bangku masing-masing.
Pada awalnya kelas kurang kondusif. Beberapa
siswa bermain handphone, bahkan ada juga siswa yang berdiri-diri di depan pintu
kelas. Dari observasi yang saya lakukan, terlihat bahwa guru kurang menguasi
kelas. Murid-murid tampak kurang patuh terhadap gurunya. Mereka berjalan kesana
kemari di dalam kelas, bercerita dengan sesama temannya. Mungkin saja hal ini
terjadi karena guru kurang tegas terhadap murid-muridnya yang beranjak dewasa. Faktor
usia guru yang terbilang muda juga menjadi salah satu penyebab hal inj terjadi.
Terakhir, saya ingin menyampaikan
bahwa ketika proses belajar berlangsung, tidak terlihat guru menggunakan
teknologi dalam menyampaikan materi. Guru menggunakan peralatan biasa yang
digunakan oleh kebanyakn sekolah-sekolah umum lainnya. Jadi, tidak ada
penggunaan teknologi dalam kelas tersebut.
Panduan Obervasi
Panduan yang saya gunakan dalam
mengobservasi kelas 3 MM 1 hari itu adalah tabel 5.6 halaman 198 yang terdapat
dalam buku Learning and Instruction
dari Margaret E. Gredler. Berikut adalah tabel 5.6 yang dilengkapi dengan hasil
observasi.
Kapabilitas
|
Kata Kerja
|
Hasil obervasi
|
Informasi
|
Menyatakan, mendefinisikan,
menguraikan dengan kata-kata sendiri
|
Ketika proses belajar-mengajar
berlangsung, guru menguraikan cara-cara mengerjakan soal matematika dengan
kata-kata sendiri. Sehingga murid lebih mudah untuk memahami materi tersebut.
|
Keterampilan motorik
|
Melakukan,mengerjakan,memberlakukan,
mengucapkan.
|
Baik guru maupun murid menunjukkan
keterampilan motorik. Guru melakukan pengerjaan contoh soal didepan kelas,
mengucapkan makna dari rumus-rumus. Sedangkan murid, mengerjakan soal-soal
yang diberikan serta mengucapkan jawaban bila guru tiba-tiba menanyakan
seseuatu yang berhubungan dengan rumus.
|
Sikap
|
Memutuskan untuk, bebas untuk memilih,
memilih (aktivitas yang disukai)
|
Tidak ada kapabilitas sikap apapun yang
ditunjukkan oleh murid
|
Siasat kognitif
|
Menentukan cara (strategi)
|
Kapabilitas ini hanya ditunjukkan oleh
guru. Dimana, beliau menmberikan cara cepat/strategi mudah mengerjakan soal
|
Keterampilan intelektual
Membedakan
Konsep
Aturan
Kaidah tingkat tinggi
|
Memilih (yang sama dan yang beda)
Mengidentifikasi contoh
Menunjukkan, memprediksi, menjabarkan
Menghasilkan (penyelasaian satu
masalah), memecahkan
|
Murid memilih (yang sama dan yang
beda). Terlihat ketika mereka harus memeriksa jawaban teman-temannya. Lalu mereka
juga menghasilkan (menyelsaikan soal-soal sebagai satu masalah).
Guru mengidentifikasi contoh, memecahkan
dan menghasilkan jawaban soal-soal,serta menjabarkan.
|
Analisa Hasil Obervasi
Dalam menganalisa hasil obervasi
yang telah saya lakukan. Saya menggunakan tabel 5.7 halaman 198 yang terdapat
dalam buku Learning and Instruction
dari Margaret E. Gredler. Adapun tabel tersebut sebagai berikut.
Deskripsi
|
Tahapan Belajar
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Persiapan belajar
|
1. . Mengarahkan perhatian
2. Ekspektasi
3. Retrieval
|
Menarik perhatian siswa dengan
menggunakan kejadi tidak seperti biasanya.
Memberitahu tujuan belajar kepada
siiwa
Merangsang
ingatan atas belajar sebelumnya
|
Akuisisi dan kinerja
|
4 Persepsi selektif atas ciri
stimulus
5 Penyandian semantik
6. Retrieval dan respons
7. Penguatan
|
Menyajikan stimulus dengan ciri yang
berbeda
Memberikan bimbingan belajar
Memunculkan kinerja
Memberi balikan informatif
|
Transfer belajar
|
8. Pemberian reward retrieval
9. Generalisasi
|
Menilai perbuatan/kinerja
Memunculkan kinerja dengan contoh baru
|
Analisa
yang dapat saya sampaikan bahwa guru hanya melakukan tahapan belajar pada point
4,6,7 dan 9. Guru memberikan contoh-contoh soal yang berbeda-beda (menyajikan
stimulus dengan ciri yang berbeda). Kemudian guru meminta murid untuk
mengerjakan soal-soal matematika (memunculkan kinerja). Guru juga memberi
tahukan kunci jawaban dari soal-soal yang telah dikerjakan murid-murid (memberi
balikan informatif). Setelah itu, guru menjelaskan rumus dan contoh baru lalu
meminta murid untuk mengerjakan soal-soal.
Dari
uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa gur tidak melakukan seluruh tahapan
belajar yang dapat menunjang keberhasilan proses belajr mengajar. Guru hanya
melakukan 4 tahapan dari 9 tahapan yang sebaiknya ada dalam prose mengajar. Hal
ini tentu saja dapat mengakibatkan kurangnya keberhasilan murid dalam menguasai
materi-materi yang diajarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar