Senin, 10 Desember 2012

Laporan Hasil Observasi di SMK Tritech Medan


Nama                           : Fauziah Nami Nasution
Nim                             : 101301016
Kelas                           : 3 MM 1 (Multimedia)
Mata Pelajaran            : Matematika
Guru                            : Asril Putra
Waktu Observasi         : Rabu, 5 Desember 2012, pukul 11.55
Durasi Observasi         : 20 Menit
Jumlah Siswa               : 27 orang
           
Media pembelajaran yang digunakan guru         : Buku-buku yang berhubungan dengan   matematika, alat tulis (pulpen), white board, spidol.
Media pembelajaran yang digunakan siswa       : Buku tulis, buku cetak matematika, pulpen

Situasi fisik kelas :
Ø Ruang kelas kira-kira berukuran 6x5 m2
Ø Terdapat beberapa kursi dan meja untuk siswa
Ø Sebuah kursi dan meja yang terbuat dari gabungan besi dan kayu dibagian depan untuk guru
Ø Sebuah white board, penghapus, beserta spidol
Ø Didalam kelas terdapat ac dan kipas angin dalam keadaan nyala, 4 buah lampu dibagian atas kelas (3 nyala, 1 mati)
Ø Sebuah LCD TV berwarna hitam diatas white board
Ø Terlihat kain pel disudut sebelah kiri ruang kelas
Ø Didekat kain pel terdapat sebuah laptop yang sedang di charge
Ø Dinding bagian sudut sebelah kiri ruang kelas ditempeli sekitar 5-6 kertas
Ø Dinding bagian kanan dan belakang ruang kelas terdapat besi-besi yang digunakan siswa untuk menggantungkan jaket dan helm
Ø Lantai terbuat dari keramik

Alat observasi : Pulpen, kertas, beserta kamera (handphone)

Proses Observasi

            Berikut adalah sekilas tentang proses berlangsungnya observasi yang saya lakukan. Pertama-tama kami memasuki kelas, kemudian menemui guru yang sedang mengajar dan menyampaikan maksud kedatangan kami (saya dan nadya) hari tiu disertai dengan meminta izin untuk melakukan observasi di dalam kelas. Guru tersebut mengizinkan kami untuk melakukan obsrvasi. Kemudian kami duduk di bangku kosong di bagian belakang kelas.

            Selanjutnya, kelas berlangsung seperti semula. Guru memberikan penjelasan berkaitan dengan materi hari itu. Sambil menjelaskan, guru juga menuliskan rumus, contoh soal dan cara menjawab soal tersebut. jika ada yang kurang mengerti, guru akan mengulang penjelasannya. Setelah penjelasan selesai dan murid-murid tidak ada lagu yang bertanya, maka gur akan meminta mereka untuk mencatat materi yang ada di papn tulis tersebut. tersebut.Begitu seterusnya, hingga terkadang guru meminta murid untuk maju ke depan menyelesaikan soal-soal yang telah ia buat di papan tulis. Latihan juga dilakukan dengan meminta murid mengerjakan soal-soal di bangku masing-masing.

            Pada awalnya kelas kurang kondusif. Beberapa siswa bermain handphone, bahkan ada juga siswa yang berdiri-diri di depan pintu kelas. Dari observasi yang saya lakukan, terlihat bahwa guru kurang menguasi kelas. Murid-murid tampak kurang patuh terhadap gurunya. Mereka berjalan kesana kemari di dalam kelas, bercerita dengan sesama temannya. Mungkin saja hal ini terjadi karena guru kurang tegas terhadap murid-muridnya yang beranjak dewasa. Faktor usia guru yang terbilang muda juga menjadi salah satu penyebab hal inj terjadi.

            Terakhir, saya ingin menyampaikan bahwa ketika proses belajar berlangsung, tidak terlihat guru menggunakan teknologi dalam menyampaikan materi. Guru menggunakan peralatan biasa yang digunakan oleh kebanyakn sekolah-sekolah umum lainnya. Jadi, tidak ada penggunaan teknologi dalam kelas tersebut.

Panduan Obervasi

            Panduan yang saya gunakan dalam mengobservasi kelas 3 MM 1 hari itu adalah tabel 5.6 halaman 198 yang terdapat dalam buku Learning and Instruction dari Margaret E. Gredler. Berikut adalah tabel 5.6 yang dilengkapi dengan hasil observasi.

Kapabilitas
Kata Kerja
Hasil obervasi
Informasi
Menyatakan, mendefinisikan, menguraikan dengan kata-kata sendiri
Ketika proses belajar-mengajar berlangsung, guru menguraikan cara-cara mengerjakan soal matematika dengan kata-kata sendiri. Sehingga murid lebih mudah untuk memahami materi tersebut.
Keterampilan motorik
Melakukan,mengerjakan,memberlakukan, mengucapkan.
Baik guru maupun murid menunjukkan keterampilan motorik. Guru melakukan pengerjaan contoh soal didepan kelas, mengucapkan makna dari rumus-rumus. Sedangkan murid, mengerjakan soal-soal yang diberikan serta mengucapkan jawaban bila guru tiba-tiba menanyakan seseuatu yang berhubungan dengan rumus.
Sikap
Memutuskan untuk, bebas untuk memilih, memilih (aktivitas yang disukai)
Tidak ada kapabilitas sikap apapun yang ditunjukkan oleh murid
Siasat kognitif
Menentukan cara (strategi)
Kapabilitas ini hanya ditunjukkan oleh guru. Dimana, beliau menmberikan cara cepat/strategi mudah mengerjakan soal
Keterampilan intelektual

Membedakan
Konsep
Aturan

Kaidah tingkat tinggi



Memilih (yang sama dan yang beda)
Mengidentifikasi contoh
Menunjukkan, memprediksi, menjabarkan
Menghasilkan (penyelasaian satu masalah), memecahkan
Murid memilih (yang sama dan yang beda). Terlihat ketika mereka harus memeriksa jawaban teman-temannya. Lalu mereka juga menghasilkan (menyelsaikan soal-soal sebagai satu masalah).

Guru mengidentifikasi contoh, memecahkan dan menghasilkan jawaban soal-soal,serta   menjabarkan.


Analisa Hasil Obervasi

            Dalam menganalisa hasil obervasi yang telah saya lakukan. Saya menggunakan tabel 5.7 halaman 198 yang terdapat dalam buku Learning and Instruction dari Margaret E. Gredler. Adapun tabel tersebut sebagai berikut.

Deskripsi
Tahapan Belajar
Kegiatan Pembelajaran
Persiapan belajar 

                                                
           1. . Mengarahkan perhatian

           2.    Ekspektasi


        3.     Retrieval
Menarik perhatian siswa dengan menggunakan kejadi tidak seperti biasanya.
Memberitahu tujuan belajar kepada siiwa

Merangsang ingatan atas belajar sebelumnya
Akuisisi dan kinerja    
       4     Persepsi selektif atas ciri stimulus

       5    Penyandian semantik


      6.  Retrieval dan respons

       7. Penguatan
Menyajikan stimulus dengan ciri yang berbeda

Memberikan bimbingan belajar

Memunculkan kinerja

Memberi balikan informatif
Transfer belajar                                       
          8.   Pemberian reward retrieval

       9.   Generalisasi
Menilai perbuatan/kinerja


Memunculkan kinerja dengan contoh baru

Analisa yang dapat saya sampaikan bahwa guru hanya melakukan tahapan belajar pada point 4,6,7 dan 9. Guru memberikan contoh-contoh soal yang berbeda-beda (menyajikan stimulus dengan ciri yang berbeda). Kemudian guru meminta murid untuk mengerjakan soal-soal matematika (memunculkan kinerja). Guru juga memberi tahukan kunci jawaban dari soal-soal yang telah dikerjakan murid-murid (memberi balikan informatif). Setelah itu, guru menjelaskan rumus dan contoh baru lalu meminta murid untuk mengerjakan soal-soal.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa gur tidak melakukan seluruh tahapan belajar yang dapat menunjang keberhasilan proses belajr mengajar. Guru hanya melakukan 4 tahapan dari 9 tahapan yang sebaiknya ada dalam prose mengajar. Hal ini tentu saja dapat mengakibatkan kurangnya keberhasilan murid dalam menguasai materi-materi yang diajarkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar